Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis

Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis - Hallo sahabat https://clesteesinn.blogspot.com/, Pada sharing Informasi kali ini yang berjudul Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis, saya telah menyediakan Informasi Terlengkap Untuk Anda. mudah-mudahan isi postingan yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini dia Informasinya.


Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis

Baiklah sobat, pada artikel ini kita akan membahas mengenai Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis, langsung saja kita masuk ke pembahasannya.

PENGERTIAN HIDROLISIS

Jika suatu molekul asam direaksikan dengan molekul basa maka akan membentuk garam dan air. Reaksi ini disebut sebagai reaksi penetralan. Namun, pada dasarnya larutan garam tersebut tidak selalu bersifat netral, tetapi dapat juga bersifat asam maupun basa. Untuk menjelaskan sifat larutan garam tersebut digunakanlah konsep hidrolisis. Berikut ini tabel beberapa jenis asam kuat, basa kuat, serta garam dengan komponen asam basa pembentuknya.





Reaksi kimia yang terjadi antara molekul air dan garam, dimana komponen garam (kation atau anion) yang terdiri dari asam lemah atau basa lemah akan membentuk ion H3O+=(H+)  sebagai ion positif dan ion (OH-) sebagai ion negatif. Apabila reksi hidrolisis menghasilkan ion H3O+maka artinya larutan bersifat asam, tetapi jika reaksi hidrolisis menghasilkan ion OH- maka larutan bersifat basa.

Secara matematis, rumus kimianya dapat ditulis dalam reaksi berikut ini.
M­+       + H2O à MOH + H+
Sedangkan anion bereaksi menjadi:
X­-+  H2O à HX+ OH­-
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hidrolisis adalah penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya. Reaksi hidrolisis  terjadi ketika beberapa senyawa-senyawa ionik, seperti garam, asam, dan basa tertentu larut dalam air.

MACAM-MACAM HIDROLISIS

Jika ditinjau dari komponen pembentuk garam serta banyak tidaknya garam tersebut dapat diuraikan ketika direaksikan dengan air, maka reaksi hidrolisis dapat dibedakan sebagai berikut ini.

1. Hidrolisis parsial
Hidrolisis parsial ialah ketika garam direaksikan dengan air hanya salah satu/sebagian ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, sedangkan yang lainnya tidak. Komponen penyusun garam yang mengalami reaksi hidrolisi parsial ini ialah asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya.

2. Hidrolisis total
Hidrolisis total merupakan reaksi penguraian seluruh garam oleh air, yang     mana komponen garam terdiri dari asam lemah dan basa lemah.

Berdasarkan jenis ion-ion yang dihasilkan ketika garam terlarut dalam air, proses hidrolisis dapat dibedakan menjadi beberapa macam berikut ini.

3. Hidrolisis Anion
Apabila garam yang terdiri dari komponen molekul asam lemah dan basa kuat direaksikan dengan molekul air, maka garam-garam ini hanya akan terhidrolisis sebagian/parsial didalam air dan akan menghasilkan ion yang bersifat basa (OH-). Dengan kata lain, yang terhidrolisis adalah sedangkan anion dari asam lemah sedangkan kation dari basa kuat tidak terhidrolisis.

Misal:
CH3COONa(aq)            →  CH3COO(aq)+ Na+ (aq)
CH3COO + H2O        ↔   CH3COOH + OH
Na++ H2O                   →   tidak terjadi reaksi

Dari contoh diatas, menjelaskan bahwa CH3COOyang bertindaksebagai anion asam lemah terhidrolisis membentuk OHketika direaksikan dengan molekul air (H2O) sedangakn Na+ yang bertindak sebagai kation dari basa kuat tidak terhidrolisis ketika direkasikan dengan molekul air. Kesimpulannya garam dengan komponen pembentuk asam lemah dan basa kuat, jika direaksikan dengan air akan terhidrolisis sebagian dan menghasilkan ion yang bersifat basa.

4. Hidrolisis Kation
Serupa halnya dengan reaksi hidrolisis antara garam dengan komponen molekul asam lemah dan basa kuat direaksikan dengan molekul air, jika garam dengan komponen penyusun asam kuat dan basa lemah dilarutkan ke dalam molekul air juga akan mengalami hidrolisis parsial dan menghasilkan ion yang bersifat asam (H+). Hal ini terjadi karena hanya kation dari basa lemah terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis.

Misal:
NH4Cl → NH4+  +  Cl–
NH4+  +  H2O ↔ NH4OH  +  H+
Cl  +  H2O → tidak terjadi reaksi

Berdasarkan contoh diatas, dapat dijelaskan bahwa  NH4+  yang bertindak sebagai basa lemah terhidrolisis menghasilkan ion yang bersifat asam, yakni H+. Sedangkan Cl- yang sebagai anion asam kuat tidak terhidrolisis.

5. Kation dan Anion Terhidrolisis
Apabila garam dengan komponen asam lemah dan basa lemah direaksikan dengan molekul air akan mengalami hidrolisis total. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kation dari basa lemah maupun anion dari asam lemah dapat terhidrolisis secara sempurna. Reaksi hidrolisis ini menghasilkan ion  H+ atau OH-.

Misal:
CH3COONH4 → CH3COO  +  NH4+
CH3COO  +  H2O ↔ CH3COOH  +  OH
NH4+   +  H2O ↔ NH4OH  +  H+

Contoh diatas, menjelaskan bahwa kedua komponen penyusun garam CH3COO(anion dari asam lemah) dan NH4+ (kation dari basa lemah) dapat terhidrolsis secara sempurna yang masing-masing berurutan menghasilkan ion yang bersifat basa (OH) dan ion yang bersifat asam (H+).

“ Perlu untuk diketahui, bahwasanya garam dengan komponen asam kuat dan basa kuat yang direaksikan dengan molekul air tidak akan mengalami hidrolisis, dalam arti lain reaksi tersebut bersifat netral. Peristiwa ini dapat terjadi ketika garam yang mengandung ion logam alkali atau ion logam alkali tanah (kecuali Be2+) dan basa konjugat suatu asamkuat (misalnya, Cl-, Br-, dan NO3-) direaksikan dengan molekul air akan menghasilkan larutan yang bersifat netral.”

PEMANFAATAN HIDROLISIS
Reaksi hidrolisis merupakan suatu reaksi kimia yang digunakan untuk menetralkan suatu campuran asam dan basa yang menghasilkan air dan garam. Proses hidrolisis tersebut memiliki andil yang besar dalam terlaksananya berbagai macam proses penting dan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini uraian lebih lanjut terkait beberapa pemanfaatan proses hidrolisis.
Reaksi hidrolisis antara molekul asam dan basa yang direaksikan dengan air akan membentuk garam dengan rumus kimia NaCl. NaCl ini merupakan garam yang digunakan di dabur ibu rumah tangga sebagai pemberi rasa asin dalam makanan.
Di bidang pertanian, reaksi hidrolisis dimanfaatkan dalam penyesuaian pH tanah dengan tanaman yang ditanam. Melalui reaksi hidrolisis akan didapatkan jenis pupuk yang tidak terlalu asam maupun basa. Adapun molekul kimia yang sering digunakan untuk menurunkan pH pupuk ialah pelet padat (NH4)2SO4. Apabila garam tersebut direaksikan dalam air, maka ion NH4+akan terhidrolisis di dalam tanah membentuk NH3 dan H+ yang bersifat asam.
Reaksi hidrolisis antara garam yang terbentuk dari HOCl yang merupakan asam lemah dengan NaOH yang merupakan basa kuat dengan air akan terjadinya hidrolisis HOCl sehingga menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Sedangkan NaoH sebgai basa kuat tidak terhidrolisis. Garam yang terbentuk melalui penggabungan kedua asam basa terdebut ialah NaOCl. Garam ini merupakan salah satu material yang dimanfaatkan dalam pembuatan bayclin  atau  sunklin  untuk  memutihkan  pakaian  kita.
Reaksi hidrolisis memiliki peran penting dalam pemecahan makanan menjadi nutrisi yang mudah diserap. Sebagian besar senyawa organik dalam makanan tidak mudah bereaksi dengan air, sehingga dibutuhkan katalis untuk memungkinkan keberlangsungan proses ini.  Katalis organik yang membantu dengan reaksi dalam organisme hidup dikenal sebagai enzim. Enzim ini bekerja dengan menerapkan konsep hidrolisis.
Reaksi hidrolisis berperan penting dalam proses pelapukan batuan. Proses ini penting dalam pembentukan tanah, dan membuat mineral penting tersedia bagi tanaman. Berbagai mineral silikat, seperti feldspar, mengalami reaksi hidrolisis lambat dengan air, membentuk tanah liat dan lumpur, bersama dengan senyawa larut.
Reaksi hidrolisis memiliki andil dalam penjernihan air. Penjernihan air minum oleh PAM menerapkan prinsip hidrolisis, yaitu menggunakan senyawa aluminium fosfat yang mengalami hidrolisis total.


Jadi, dapat disimpulkan  bahwa reaksi hidrolisis terjadi ketika beberapa senyawa ionik, seperti asam, basa, dan garam dilarutkan dalam molekul air dan dapat menghasilkan sifat yang bervariasi baik itu asam, basa, maupun netral. Perbedaan sifat ini menjadi tolok ukur dalam menganalisa peran penting garam yang terhidrolisis tersebut dalam kehidupan makhluk hidup.

Inilah artikel kita kali ini mengenai Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis, semoga bisa menambah ilmu sobat semuanya dan bermanfaat. J


Demikianlah Artikel Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis

Sekian Informasinya Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.

Anda sedang membaca artikel Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis dan artikel ini url permalinknya adalah https://clesteesinn.blogspot.com/2015/12/pengertian-manfaat-dan-macam-macam.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis"

Posting Komentar