Pengertian Komunikasi Kinesik (Ilmu Gerak) - Hallo sahabat https://clesteesinn.blogspot.com/, Pada sharing Informasi kali ini yang berjudul Pengertian Komunikasi Kinesik (Ilmu Gerak), saya telah menyediakan Informasi Terlengkap Untuk Anda. mudah-mudahan isi postingan yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini dia Informasinya.
Pengertian Komunikasi Kinesik (Ilmu Gerak)
Apa Itu Kinesik (ilmu gerak)? | Pada tahun 1872, Charles Darwin sang pencetus teori evolusi menulis buku pertamanya yang berjudul The Expression of the Emotion in Man and Animals. Sayangnya, tidak ada penelitian ilmiah lanjutan mengenai topik tersebut hingga satu setengah abad berikutnya.
Salah seorang pelopor di bidang penelitian bahasa tubuh adalah Ray Birdwhistell, seorang antropolog Amerika yang mengabdi pada tahun 1950-an. Dia menyebut komunikasi tanpa kata-kata ini sebagai kinesics karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian tubuh tertentu, atau secara keseluruhan yang memiliki peran utama dalam mengkomunikasikan sebuah pesan.
Kinesik (ilmu gerak) adalah ilmu yang mempelajari sesuatu yang dapat diobservasi, tersembunyi dan penuh arti bagi komunikasi dalam lingkungan pergaulan dengan tujuan untuk mencari arti gerakan itu. Kinesik diperhatikan secara abstrak dari pergantian otot yang teratur dimana karakter yang ada pada sistem psikologis bergabung untuk bergerak secara bersamaan pada proses komunikasi dan untuk sistem interaksi pada kelompok sosial.
Komunikasi kinesik merupakan bentuk komunikasi nonverbal yang paling jelas tapi juga merupakan bentuk komunikasi yang paling membingungkan karena memberikan bermacam-macam arti melalui gerakan anggota tubuh.
Studi kinesik dan kebudayaan biasanya terbatas pada kebudayaan khusus gerak isyarat. Kinesik memusatkan perhatian pada pemberian pesan yang diperlihatkan dalam kebudayaan kinesik. Kelompok manusia sering menyatakan “ya” dan “tidak” secara kinesik, walaupun tidak mengangguk dan menggelengkan kepala yang di asosiaskan dengan positif dan negatif. Pengamatan tanda “ya‟ dan “tidak” merupakan studi bagaimana studi kinesik dapat terjadi dalam kehidupan yang berbeda, meskipun terdapat banyak kesamaan.
Sebagai contoh, pengangkatan alis mata, secara universal, menyatakan “ya” dan menggelengkan kepala untuk mengatakan“tidak” dalam interaksi sosial. Penggelengan kepala ini sangat biasa terjadi pada manusia dan hewan. Darwin menghubungkan hal itu dengan penolakan bayi terhadap pemberian susu ketika bayi merasa kenyang. Eibl-Eiblesfeldt menemukan keadaan ini pada anak-anak buta-tuli. Dia merasa penolakan itu berasal dari cara penggelengan hewan.
Kinesik memegang peranan yang besar dalam perubahan kontrol. Ada pembicara yang melakukan gerakan yang berbeda, seperti gerak kepala yang singkat seirama dengan ucapan dan gerak tubuh yang memperjelas ucapan. Dengan menghentikan gerak seperti itu, berarti dia berhenti berbicara. Secara umum, pendengar melihat kepada pembicara lebih banyak dari pada pembicara melihat pada pendengar.
Adapun komponen utama dari komunikasi kinesik yaitu:
1. Facial Signs
Salah seorang pelopor di bidang penelitian bahasa tubuh adalah Ray Birdwhistell, seorang antropolog Amerika yang mengabdi pada tahun 1950-an. Dia menyebut komunikasi tanpa kata-kata ini sebagai kinesics karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian tubuh tertentu, atau secara keseluruhan yang memiliki peran utama dalam mengkomunikasikan sebuah pesan.
Kinesik (ilmu gerak) adalah ilmu yang mempelajari sesuatu yang dapat diobservasi, tersembunyi dan penuh arti bagi komunikasi dalam lingkungan pergaulan dengan tujuan untuk mencari arti gerakan itu. Kinesik diperhatikan secara abstrak dari pergantian otot yang teratur dimana karakter yang ada pada sistem psikologis bergabung untuk bergerak secara bersamaan pada proses komunikasi dan untuk sistem interaksi pada kelompok sosial.
Komunikasi kinesik merupakan bentuk komunikasi nonverbal yang paling jelas tapi juga merupakan bentuk komunikasi yang paling membingungkan karena memberikan bermacam-macam arti melalui gerakan anggota tubuh.
Studi kinesik dan kebudayaan biasanya terbatas pada kebudayaan khusus gerak isyarat. Kinesik memusatkan perhatian pada pemberian pesan yang diperlihatkan dalam kebudayaan kinesik. Kelompok manusia sering menyatakan “ya” dan “tidak” secara kinesik, walaupun tidak mengangguk dan menggelengkan kepala yang di asosiaskan dengan positif dan negatif. Pengamatan tanda “ya‟ dan “tidak” merupakan studi bagaimana studi kinesik dapat terjadi dalam kehidupan yang berbeda, meskipun terdapat banyak kesamaan.
Sebagai contoh, pengangkatan alis mata, secara universal, menyatakan “ya” dan menggelengkan kepala untuk mengatakan“tidak” dalam interaksi sosial. Penggelengan kepala ini sangat biasa terjadi pada manusia dan hewan. Darwin menghubungkan hal itu dengan penolakan bayi terhadap pemberian susu ketika bayi merasa kenyang. Eibl-Eiblesfeldt menemukan keadaan ini pada anak-anak buta-tuli. Dia merasa penolakan itu berasal dari cara penggelengan hewan.
Kinesik memegang peranan yang besar dalam perubahan kontrol. Ada pembicara yang melakukan gerakan yang berbeda, seperti gerak kepala yang singkat seirama dengan ucapan dan gerak tubuh yang memperjelas ucapan. Dengan menghentikan gerak seperti itu, berarti dia berhenti berbicara. Secara umum, pendengar melihat kepada pembicara lebih banyak dari pada pembicara melihat pada pendengar.
Adapun komponen utama dari komunikasi kinesik yaitu:
1. Facial Signs
Facial Signs meliputi mimik wajah, kontak mata, gerak kening, alis, mulut dan lain-lain. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita paling sering melihat wajah mereka. Pada wajah terdapat 90-an syaraf yang dapat menyampaikan pesan. Sedikit perubahan dapat saja mengubah arti dari pesan yang ingin disampaikan. Alis dan kening juga menambah makna pesan dari terkejut sampai dengan marah. Mulut, ketika tidak berbicara dapat membentuk sudut turun atau sudut naik yang membentuk sebuah senyuman.
Kontak mata adalah saluran yang penting dari komunikasi interpersonal, yang membantu dalam mengalirkan komunikasi dan juga menunjukkan minat pada seseorang. Lebih lanjut, kontak mata antara pembicara dengan penerima pesan dapat meningkatkan kredibilitas pembicara. Pembicara yang dapat mengadakan kontak mata dengan baik dapat membuka alur komunikasi dan menunjukkan minat, perhatian, kehangatan, dan kredibilitasnya.
Dalam bahasa tubuh, wajah kita adalah bagian yang paling ekspresif, dalam setiap interaksi wajah merupakan hal pertama yang akan dirujuk secara alami, kita cenderung memandang wajah saat berbicara dengan orang lain. Kata-kata kita dipertegas oleh ekspresi wajah kita. Kita memberikan lebih banyak isyarat melalui wajah kita daripada melalui bagian tubuh yang lain, sesuatu yang memang harus kita harapkan dari keberadaan 22 otot di setiap sisi wajah.
Ekspresi/mimik wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial dalam kehidupan manusia. Manusia dapat mengalami ekspresi wajah tertentu secara sengaja, tapi umumnya ekspresi wajah dialami secara tidak sengaja akibat perasaan atau emosi manusia tersebut. Biasanya amat sulit menyembunyikan perasaan atau emosi dari wajah, walaupun banyak orang yang merasa amat ingin melakukannya.
Banyak penelitian yang telah dilakukan terkait dengan wajah. Namun penelitian Charles Darwin-lah yang pertama kali menyoroti pentingnya mempelajari ekspresi wajah dan berbagai emosi yang ditunjukkan melalui wajah. Secara umum, telah diterima bahwa, oleh semua budaya, terdapat 6 jenis emosi yang mudah untuk diidentifikasi.
Enam Emosi Universal:
Kontak mata adalah saluran yang penting dari komunikasi interpersonal, yang membantu dalam mengalirkan komunikasi dan juga menunjukkan minat pada seseorang. Lebih lanjut, kontak mata antara pembicara dengan penerima pesan dapat meningkatkan kredibilitas pembicara. Pembicara yang dapat mengadakan kontak mata dengan baik dapat membuka alur komunikasi dan menunjukkan minat, perhatian, kehangatan, dan kredibilitasnya.
Dalam bahasa tubuh, wajah kita adalah bagian yang paling ekspresif, dalam setiap interaksi wajah merupakan hal pertama yang akan dirujuk secara alami, kita cenderung memandang wajah saat berbicara dengan orang lain. Kata-kata kita dipertegas oleh ekspresi wajah kita. Kita memberikan lebih banyak isyarat melalui wajah kita daripada melalui bagian tubuh yang lain, sesuatu yang memang harus kita harapkan dari keberadaan 22 otot di setiap sisi wajah.
Ekspresi/mimik wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial dalam kehidupan manusia. Manusia dapat mengalami ekspresi wajah tertentu secara sengaja, tapi umumnya ekspresi wajah dialami secara tidak sengaja akibat perasaan atau emosi manusia tersebut. Biasanya amat sulit menyembunyikan perasaan atau emosi dari wajah, walaupun banyak orang yang merasa amat ingin melakukannya.
Banyak penelitian yang telah dilakukan terkait dengan wajah. Namun penelitian Charles Darwin-lah yang pertama kali menyoroti pentingnya mempelajari ekspresi wajah dan berbagai emosi yang ditunjukkan melalui wajah. Secara umum, telah diterima bahwa, oleh semua budaya, terdapat 6 jenis emosi yang mudah untuk diidentifikasi.
Enam Emosi Universal:
- Kebahagiaan
- Kesedihan
- Keterkejutan
- Muak
- Rasa Takut
- Marah
Gestur meliputi gerakan tubuh dan tangan saat berkomunikasi. Jika kita gagal dalam memberikan isyarat saat berbicara maka kita dapat dianggap membosankan, kaku dan tidak hidup.
Ekman dan Friesen (1969) mengidentifikasi lima tipe gestur, yaitu:
Ekman dan Friesen (1969) mengidentifikasi lima tipe gestur, yaitu:
- Emblems, yaitu gestur yang secara langsung menggantikan arti kata.
- Illustrator, yaitu gestur yang membentuk apa yang ingin dikatakan.
- Affective Displays, yaitu gestur yang menunjukkan perasaan.
- Regulators, yaitu gestur yang berfungsi untuk mengontrol alur dari pembicaraan.
- Adapters, yaitu gestur yang mengacu pada pelepasan ketegangan dan bentuk lainnya.
Body Posture adalah sikap tubuh saat berkomunikasi. Sikap tubuh yang terbuka dan memerlukan ruang yang besar dapat mengindikasikan kenyamanan dan dominasi, sebaliknya sikap tubuh tertentu membuat seseorang terlihat kecil dan mengindikasikan inferioritas.
Kita mengkomunikasikan sejumlah pesan dengan cara kita berjalan, berbicara, berdiri, dan duduk. Berdiri tegak tapi tidak kaku dan sedikit condong kedepan menyatakan kepada orang lain bahwa Anda dapat didekati, menerima dan ramah. Lebih jauh, kedekatan interpersonal tercipta ketika kita dan lawan bicara kita berhadapan satu sama lain. Berbicara dengan membalikkan punggung atau melihat ke lantai atau atap seharusnya dihindari karena menyatakan ketidaktertarikan Anda.
Ekman dan Friesen mengindetifikasikan dua (2) hal yang berkaitan dnegan gerakan tubuh, yaitu:
Kita mengkomunikasikan sejumlah pesan dengan cara kita berjalan, berbicara, berdiri, dan duduk. Berdiri tegak tapi tidak kaku dan sedikit condong kedepan menyatakan kepada orang lain bahwa Anda dapat didekati, menerima dan ramah. Lebih jauh, kedekatan interpersonal tercipta ketika kita dan lawan bicara kita berhadapan satu sama lain. Berbicara dengan membalikkan punggung atau melihat ke lantai atau atap seharusnya dihindari karena menyatakan ketidaktertarikan Anda.
Ekman dan Friesen mengindetifikasikan dua (2) hal yang berkaitan dnegan gerakan tubuh, yaitu:
- Aksi Tubuh: gerakan yang terobservasi dengan awal dan akhir yang jelas
- Posisi Tubuh: ketiadaan gerak pada waktu-waktu yang jelas pada semua bagian tubuh
- mendorong/mengikat
- keharmonisan/ketidakharmonisan
- kepekaan/ketidakpekaan
- pengaruh positive/negative
- penuh/tidak perhatian
- mempermudah/tidak menerima
- mendukung/tidak menyetujui
Demikianlah Artikel Pengertian Komunikasi Kinesik (Ilmu Gerak)
Sekian Informasinya Pengertian Komunikasi Kinesik (Ilmu Gerak), mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Komunikasi Kinesik (Ilmu Gerak)"
Posting Komentar