Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami - Hallo sahabat https://clesteesinn.blogspot.com/, Pada sharing Informasi kali ini yang berjudul Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami, saya telah menyediakan Informasi Terlengkap Untuk Anda. mudah-mudahan isi postingan yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini dia Informasinya.
Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami
Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas tentang Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami, pembahasannya meliputi Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi danBentuk-bentuk Ekosistem Alami.
Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup
Populasi dalam kumpulan individu sejenis yang biasanya menghuni daerah tertentu. Populasi mempunyai kemungkinan untuk berinteraksi yang terlihat dalam bentuk kompetisi untuk mempertahankan diri atau kerja sama untuk mempertahankan jenisnya. Satu wilayah biasanya tidak dihuni oleh satu jenis populasi saja tetapi dihuni oleh beraneka ragam populasi makhluk, misalnya di komunitas air tawar bukan hanya dihuni oleh kumpulan ikan saja, tetapi juga ada tumbuhan air, kura-kura, dan kumpulan hewan lainnya.
Populasi di darat |
Ukuran populasi bervariasi dari waktu ke waktu. Beberapa populasi mempertahankan ukuran populasinya secara konstan, sedangkan populasi lain mengalami ledakan penambahan jumlah yang sangat besar. Salah satu contohnya adalah populasi burung red grouse (lagopus scaticus) satu jenis burung di Skotlandia barat laut. Populasi burung ini berada di dua tempat yang terpisah. Lokasi pertama mempunyai luas 49 ha, sedangkan yang satunya lagi berukuran 47 ha. Di satu lokasi pertumbuhan burung ini relatif konstan, tetapi di lokasi satunya lagi mengalami pelonjakan populasi namun beberapa tahun kemudian terjadi penurunan kembali.
Hal ini bisa terjadi karena, makanan pokok jenis burung ini adalah tanaman heather (colluna vulgaris). Tanaman muda dan sedang tumbuh sangat disukai oleh jenis burung ini. Sehingga pembakaran lahan di salah satu lokasi menyebabkan ketersediaan tanaman muda melimpah. Populasi burung ini pun meningkat dengan pesat. Namun, pertumbuhan ini kembali lagi seperti asalnya setelah lahan dikembalikan seperti semula beberapa tahun kemudian, populasi menjadi konstan kembali.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi
- Migrasi, faktor ini dibagi menjadi dua faktor lagi, di antaranya adalah masuknya jenis populasi yang sama sehingga menyebabkan keseimbangan antara jumlah populasi dan jumlah makanan menjadi terpengaruh. Keluarnya sebagian populasi untuk mencari tempat yang lebih baik juga mempengaruhi pertumbuhan populasi.
- Kompetisi, komponen dalam populasi juga memungkinkan timbulnya kompetisi sehingga menyebabkan pengaruh pertumbuhan terhadap populasi.
- Penyakit, hal ini sulit untuk dihindari oleh populasi sehingga ini salah satu penyebab utama musnahnya populasi.
- Mortalitas, faktor ini sebagai penentu akhir yang disebabkan oleh berbagai faktor lain, seperti kekurangan sumber makanan, penyakit, stres, dll.
Terpeliharanya satu komunitas tergantung kepada aliran energi melalui pelaku rantai makanan dalam komunitas tersebut. Setiap komunitas memiliki pelaku rantai makanan sebagai berikut:
- Produsen, yaitu satu jenis makhluk hidup berhijau daun yang mengubah energi surya menjadi energi kimia dalam jaringannya.
- Konsumen pertama, herbivora, yaitu satu organisme pemakan tumbuhan.
- Konsumen kedua, karnivora, satu organisme pemakan herbivora.
- Konsumen ketiga, karnivora pemakan karnivora lainnya. Namun ada organisme yang secara fungsional termasuk konsumen pertama, kedua dan ketiga yaitu manusia.
- Parasit, yaitu organisme yang mendapat makanan yang telah dicerna oleh organisme lain di tempat dia hidup
- Pemakan bangkai, hewan yang hidup dari kotoran atau tumbuhan yang sudah membusuk.
- Pengurai, bakteri, mikroba yang menguraikan organisme atau sampah organik yang melepaskan zat kimia atau panas ke lingkungan untuk kemudian diserap kembali oleh tumbuhan hidup.
Artikel Penunjang : Pengertian Piramida Makanan dan Contohnya
Aliran Energi dalam Ekosistem |
Bentuk-bentuk Ekosistem Alami
Setiap komponen yang ada di alam saling mempengaruhi dan berhubungan sehingga terjadi aliran energi dan materi yang terjadi pada satu sistem dan hal ini sering disebut satu ekosistem (dari kata ecologycal system). Ekosistem ini meliputi komponen biotik (organisme hidup lainnya) dan komponen biotik (tanah, air, udara).
Dalam satu ekosistem yang dapat berdiri sendiri harus memenuhi syarat di bawah ini:
- Sumber energi serta sistem kehidupan yang sanggup mengolah energi untuk kebutuhan komponen-komponen dalam kehidupan.
- Tersedianya zat-zat kimia, zat dibutuhkan serta mekanisme yang mengatur keseimbangan zat-zat antara komponen biotik dan biotik dalam ekosistem. Zat-zat kimia yang dibutuhkan oleh satu ekosistem terutama adalah H2O, CO2, dan O2serta zat hara lainnya.
Jika persyaratan di atas terpenuhi, maka secara alami akan terbentuk berbagai ekosistem alami, baik ekosistem darat maupun ekosistem pesisir. Ekosistem darat terdiri dari ekosistem yang menetap langsung di atas tanah dan ekosistem perairan air tawar, seperti danau. Ekosistem pesisir terdiri dari ekosistem estuari, pesisir, dan laut.
Untuk memelihara kesetimbangan satu ekosistem, maka zat-zat kimia dan unsur hara lainnya harus seimbang di antara komponen biotik dan biotik. Peristiwa ini disebut sebagai siklus bioglokimia.
Artikel Penunjang : Teori Asal Usul Kehidupan
Ekosistem alami ini dapat terpengaruh oleh faktor-faktor alam juga. Misalnya pengaruh geografis, angin, air laut, dan sebagainya. Satu ekosistem yang sudah stabil akan berubah oleh pengaruh-pengaruh di atas. Perubahan-perubahan ini biasanya akan dimulai dari perubahan kecil dan akan terus meningkat hingga tercipta ekosistem baru yang sangat berbeda dengan ekosistem sebelumnya.
Selain ekosistem alami yang terbentuk dengan sendirinya dan membutuhkan waktu lama, ekosistem juga dapat dibuat oleh manusia, namanya ekosistem buatan, misal ekosistem kebun, sawah, dan ladang. Namun, harus diingat bahwa alam memberlakukan konsep kesetimbangan sehingga pembuatan ekosistem baru harus memperhatikan efek samping yang akan ditimbulkan, misalnya pembukaan area untuk sawah di daerah resapan air akan menyebabkan efek samping yang besar seperti banjir dan tanah longsor.
Baiklah sobat, inilah postingan kali ini mengenai Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua. J
Demikianlah Artikel Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami
Sekian Informasinya Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.
Belum ada tanggapan untuk "Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami"
Posting Komentar