Gerakan Tumbuhan, Etionom (Tropisme, Taksis, Nasti) dan Otonom

Gerakan Tumbuhan, Etionom (Tropisme, Taksis, Nasti) dan Otonom - Hallo sahabat https://clesteesinn.blogspot.com/, Pada sharing Informasi kali ini yang berjudul Gerakan Tumbuhan, Etionom (Tropisme, Taksis, Nasti) dan Otonom, saya telah menyediakan Informasi Terlengkap Untuk Anda. mudah-mudahan isi postingan yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini dia Informasinya.


Gerakan Tumbuhan, Etionom (Tropisme, Taksis, Nasti) dan Otonom

Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas tentang Gerakan Tumbuhan Etionom (Tropisme, Taksis, Nasti) dan Otonom.

A. Gerak Etionom

Gerak etionom adalah reaksi gerakan tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar. Berdasarkan hubungan antara arah respons gerakan dengan arah asal rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak tropisme, taksis, dan nasti. Jika yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan, maka disebut gerak tropisme. Jika yang bergerak seluruh bagian tumbuhan, maka disebut gerak taksis. Jika gerakannya itu tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, disebut gerak nasti.

1. Tropisme

Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang, daun, kuncup bunga, atau sulur. Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila gerak itu menuju sumber rangsangan dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi sumber rangsangan. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme dapat dibedakan lagi menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme.

a. Fototropisme

fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya. Gerakan bagian tumbuhan yang menuju ke arah cahaya disebut fototropisme positif. Misalnya gerak ujung batang tumbuhan yang membelok ke arah datangnya cahaya. Oleh karena itu, tanaman pot yang diletakkan di dalam kamar dekat jendela tumbuh membelok ke arah jendela tempat datangnya cahaya. Jika bagian tumbuhan bergerak menjauhi cahaya, disebut fototropisme negatif. Misalnya, gerak tumbuh ujung akar menjauhi cahaya.

b. Geotropisme

Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi (geo= bumi). Jika arah gerakan menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah gerakan menjauhi rangsang geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

c. Hidrotropisme

Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air (hidro = air). Jika gerakan itu mendekati air, maka disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuhan tumbuh bergerak menuju tempat yang banyak airnya di tanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme negatif. Misal, gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh ke atas menjauhi air.

d. Kemotropisme

Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia. Jika gerakannya mendekati zat kimia tertentu disebut kemotropisme positif. Contoh gerak tropisme positif adalah gerak akar menuju zat di dalam tanah. Jika gerakannya menjauhi zat kimia tertentu disebut kemotropisme negatif, contohnya gerak akar menjauhi racun.


e. Tigmotropisme

Gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsangan sentuhan pada satu sisi atau persinggungan disebut tigmotropisme. Gerakan ini tampak jelas pada gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur dar Cucurbitaceae, misalnya ketimun. Contoh tanaman yang bersulur lainnya adalah ercis, anggur, markisa, semangka, Passiflora(misalnya ciplukan) dan Ipomoea(misalnya ketela rambat).


2. Taksis

Taksis adalah gerakan seluruh tubuh atau gerak berpindah tempat bagian dari tubuh tumbuhan yang arah perpindahannya dipengaruhi rangsangan. Gerakan yang arahnya mendekati sumber rangsangan disebut sebagai taksis positif dan yang menjauhi sumber rangsangan disebut taksis negatif. Macam atau sumber rangsangan taksis meliputi cahaya, zat kimia, dan rangsang listrik.

Jika rangsangan berupa zat kimia, gerak yang timbul disebut kemotaksis. Contohnya gerak gamet jantan berflagela (spermatozoid) yang dihasilkan oleh anteridium lumut ke arah gamet betina (sel telur) di dalam arkegonium. Gamet jantan akan berenang melewati cairan seperti embun atau air hujan, ke arah arkegonium karena adanya rangsangan zat kimia pemikat yang dihasilkan oleh arkegonium. Kemotaksis positif dapat juga terjadi pada bakteri. Misalnya bakteri oksigen akan bergerak menuju ke sumber oksigen.

Jika rangsangan yang datang berupa cahaya, disebut fototaksis, jika rangsangan berupa listrik disebut galvanotaksis. Fototaksis dan galvanootaksis biasanya terjadi pada organisme tingkat rendah. Fototaksis positif dapat terjadi pada alga dan bakteri. Misalnya alga bersel satu Euglena peka terhadap rangsangan cahaya sehingga bergerak mendekati arah datangnya cahaya. Galvanotaksis positif dan negatif dapat terjadi pada beberapa spesies bakteri.

Gerak taksis dapat pula berlangsung secara pasif. Misalnya gerak tumbuhan kiambang, eceng gondok, genjer, atau tumbuhan air lain yang berpindah tempat karena terbawa arus air.

3. Nasti

Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Gerak nasti antara lain fotonasti, niktinasti, tigmonasti (seismonasti), termonasti, hidronasti, dan nasti kompleks.

a. Fotonasti

fotonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya. Misal, gerakan mekarnya bbunga pukul empat (Miranilis jalapa) di sore hari. Mekarnya bunga puku empat itu dipengaruhi oleh cahaya matahari yang diterimanya, namun gerakannya tidak menuju ke arah datangnya cahaya matahari. Contoh lain adalah gerak mekarnya bunga sidaguri pada kira-kira jam 9 pagi dan menutup menjadi layu menjelang jam 12 siang. Beberapa spesies lain dari anggota Malvaceae (kapas-kapasan) seperti kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), mekar pada siang hari dan menguncup pada malam hari. Bunga wijayakusuma (Ephiphyllim hookeri) mekar pada malam hari dan layu menjelang pagi hari.

b. Niktinasti

Niktinasti (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Misalnya, pada malam hari, daun-daun tumbuhan Leguminosae (polong-polongan), seperti bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea), akan menutup dan akan membuka keesokan harinya ketika matahari terbit.

c. Tigmonasti atau Seismonasti

Tigmonasti adalah gerakan nasti yang disebabkan oleh rangsangan sentuhan atau getaran. Contohnya adalah gerakan menutupnya daun si kejut atau putri malu (Mimosa pudica) jika disentuh. Meskipun hanya satu anak daun yang dirangsang dengan sentuhan, rangsangan itu diteruskan ke seluruh tumbuhan sehingga anak daun lain ikut mengatup.


d. Termonasti

Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang suhu seperti mekarnya bunga tulis dan crocus. Bunga-bunga tersebut mekar jika mendadak mengalami kenaikan temperatur, dan akan menutup kembali jika temperatur menurun.

e. Haptonasti

Haptonasti adalah gerak nasti yang terjadi pada tumbuhan insektivor yang disebabkan oleh sentuhan serangga. Daun pada tumbuhan insektivor, misalnya Dionaea, sejenis tumbuhan perangkap lalat (venus flytrap), sangat sensitif terhadap sentuhan. Jika ada serangga yang menyentuh bagian dalam daun, daun akan segera menutup sehingga serangga akan terperangkap di antara kedua belahan daun.


f. Hidronasti atau Higronasti

Hidronasti adalah gerak yang terjadi terhadap keadaan air, contoh gerak menggulungnya daun padi dan daun sere (Cymbopogon nardus), jika keadaan kurang air.

g. Nasti Kompleks

Nasti kompleks adalah gerakan nasti yang disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus, seperti karbon dioksida, pH, temperatur, dan kadar kalsium. Contohnya, gerak membuka dan menutupnya stomata pada daun.

B. Gerak Endonom atau Otonom

Gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan atau faktor-faktor yang diduga berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri disebut gerak endonom atau gerak otonom. Gerak ini dikenal pula sebagai gerak spontan dari tumbuhan karena tumbuhan melakukan gerakan spontan, tanpa adanya pengaruh rangsangan dari luar. Gerak endonom yang paling umum adalah nutasi, yaitu gerak ujung batang yang sedang tumbuh atau organ lainnya seperti daun, stolon, tangkai bunga, dan akar, yang gerakannya membentuk lintasan melingkar di udara. Contoh lainnya gerak rotasi sitoplasma atau disebut siklosis pada sel-sel daun Hydrilla verticallata. Melalui pengamatan dengan mikroskop, gerakan sitoplasma dapat diamati dengan tampaknya gerakan kloroplas.
Artikel Penunjang : Pengertian, Ciri, dan Klasifikasi Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Gerak endonom yang lain adalah gerak higroskopis. Gerak higroskopis merupakan gerak bagian bagian tumbuhan yang disebabkan oleh perubahan kadar air di dalam bagian tumbuhan. Contohnya, pecahnya kulit buah polong-polongan, pecahnya kulit buah tumbuhan pacar air, membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan lumut dan paku saat mengeluarkan spora.

Baiklah sobat, inilah postingan kita kali ini mengenai Gerak Tumbuhan, semoga dapat membantu teman-teman semua. J

Demikianlah Artikel Gerakan Tumbuhan, Etionom (Tropisme, Taksis, Nasti) dan Otonom

Sekian Informasinya Gerakan Tumbuhan, Etionom (Tropisme, Taksis, Nasti) dan Otonom, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.

Anda sedang membaca artikel Gerakan Tumbuhan, Etionom (Tropisme, Taksis, Nasti) dan Otonom dan artikel ini url permalinknya adalah https://clesteesinn.blogspot.com/2015/09/gerakan-tumbuhan-etionom-tropisme.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Gerakan Tumbuhan, Etionom (Tropisme, Taksis, Nasti) dan Otonom"

Posting Komentar