Fungsi dan Macam-macam Sel Darah - Hallo sahabat https://clesteesinn.blogspot.com/, Pada sharing Informasi kali ini yang berjudul Fungsi dan Macam-macam Sel Darah, saya telah menyediakan Informasi Terlengkap Untuk Anda. mudah-mudahan isi postingan yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini dia Informasinya.
Fungsi dan Macam-macam Sel Darah
Kali ini kita akan membahas tentang mengenai Fungsi Darah dan Komposisi Darah, semoga bermanfaat sobat.
Darah adalah jaringan yang sangat penting di dalam tubuh makhluk hidup karena ia memegang peranan yang sangat vital, yaitu sebagai media transpor nutrisi dan oksigen kepada semua jaringan tubuh agar dapat melakukan metabolisme.
Darah adalah jaringan yang sangat penting di dalam tubuh makhluk hidup karena ia memegang peranan yang sangat vital, yaitu sebagai media transpor nutrisi dan oksigen kepada semua jaringan tubuh agar dapat melakukan metabolisme.
Pada manusia atau mamalia, volume darahnya sekitar 8% dari berat badannya. Contoh seseorang yang berat badannya 50 kg, berat darahnya lebih kurang 0,08 × 50 kg liter darah. Kira-kira volume darah dalam tubuh yang mempunyai massa 50 kg adalah 4 liter.
Fungsi darah di dalam tubuh yaitu:
- Sebagai media transportasi nutrisi dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh agar dapat melakukan metabolisme untuk menghasilkan ATP.
- Membawa karbon dioksida dan sisa metabolisme untuk diekskresi.
- Membawa hormon dari tempat produksinya ke organ target.
- Menjaga/mempertahankan suhu tubuh karena darah yang berada dalam arteri memiliki panas.
- Sel darah putih sebagai pertahanan tubuh dari infeksi mikroorganisme.
- Mengatur keseimbangan asam basa untuk menghindari kerusakan jaringan dengan menggunakan hemoglobin, oksihemoglobin, bikarbonat, fosfat, dan protein plasma.
Sel-sel Darah
Sel-sel darah dibedakan menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel darah pembeku (trombosit).
a. Sel darah merah
Sel darah merah adalah penyusun jaringan darah terbesar. Pada wanita, jumlahnya sekitar 4,5 juta/mm3 darah, sedangkan pada laki-laki sekitar 5 juta/mm3 darah.
Sel-sel darah merah berbentuk cakram dengan diameter 75 nm, serta ketebalan di tepi 2 nm dan ketebalan di tengah 1 nm. Sel darah merah pada orang dewasa dibentuk di dalam sumsum tulang. Sel-sel pembentuk sel darah merah ini disebut eritroblast, tetapi pada embrio, sel-sel darah merah dibentuk di dalam hati dan limpa.
Artikel Penunjang : Struktur dan Fungsi Hati
Artikel Penunjang : Pengertian, Struktur dan Fungsi Limpa
http://www.easynotecards.com/print_cards/24151 |
Warna sel darah merah disebabkan karena pigmen merah yang disebut hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah suatu protein yang terdiri atas hemin dan globin. Hemin mengandung zat besi (Fe). Hb ini mempunyai daya ikat tinggi terhadap O2. Dalam peredarannya ke seluruh tubuh, darah diikat oleh Hb yang kemudian diberi nama oksihemoglobin. Selain mengikat O2, Hb juga dapat mengikat CO2 sisa metabolisme tubuh untuk dibuang ke luar tubuh melalui organ ekskresi. Hb yang mengangkut CO2 ini disebut karbominohemoglobin.
Eritrosit dihasilkan pertama kali di dalam kantong kuning telah saat embrio pada minggu-minggu pertama. Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoisis. Setelah beberapa bulan kemudian, eritrosit terbentuk di dalam hati, limfa, dan kelenjar sumsum tulang. Produksi eritrosit ini dirangsang oleh hormon eritropoietin. Setelah dewasa eritrosit dibentuk di sumsum tulang membranosa. Semakin bertambah usia seseorang, maka produktivitas sumsum tulang semakin turun.
Sel pembentuk eritrosit adalah hemositoblas yaitu sel batang mieloid yang terdapat di sumsum tulang. Sel ini akan membentuk berbagai jenis leukosit, eritrosit, megakariosit (pembentuk keping darah). Rata-rata umur sel darah merah kurang lebih 120 hari. Sel-sel darah merah menjadi rusak dan dihancurkan dalam sistem retikulum endotelium terutama dalam limfa dan hati. Globin dan hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalam hem dari hemoglobin dikeluarkan untuk dibuang dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sisa hem dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (warna kuning empedu) dan biliverdin, yaitu yang berwarna kehijau-hijauan yang dapat dilihat pada perubahan warna hemoglobin yang rusak pada luka memar.
b. Sel darah putih
Sel darah putih adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi luar. Saat terjadi luka, maka sel darah putih akan berkumpul di tempat luka yang merupakan jalur masuk bagi bakteri dan virus. Saat ada bakteri atau virus yang masuk, maka sel darah putih akan melakukan pola penyerangan yang hasilnya akan menimbulkan nanah. Nanah itu sendiri merupakan gabungan dari sel darah putih yang mati, mikroorganisme, sel tubuh sekitar, dan cairan tubuh.
Sel darah putih mempunyai nukleus dengan bentuk yang bervariasi. Ukurannya berkisar antara 10 nm–25 nm. Fungsi sel darah putih ini adalah untuk melindungi badan dari infeksi penyakit serta pembentukan antibodi di dalam tubuh.
Jumlah sel darah putih lebih sedikit daripada sel darah merah dengan perbandingan 1:700. Pada tubuh manusia, jumlah sel darah putih berkisar antara 6 ribu–9 ribu butir/mm3, namun jumlah ini bisa naik atau turun. Faktor penyebab turunnya sel darah putih, antara lain karena infeksi kuman penyakit.
Kondisi sel darah putih yang turun di bawah normal disebut leukopenia, sedangkan kondisi di mana jumlah sel darah putih naik di atas jumlah normal disebut leukositosis.
Sel darah putih dibentuk di dalam sumsum tulang, limfe, dan kelenjar limfe. Sel darah putih terdiri atas agranulosit dan granulosit. Agranulosit bila plasmanya tidak bergranuler, sedangkan granulosit bila plasmanya bergranuler.
1) Granulosit (leukosit bergranula)
- Neutrofil, plasmanya bersifat netral, inti selnya sering kali berjumlah banyak dengan bentuk bermacam-macam, bersifat fagositosis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan mati.
- Eosinofil, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarnamerah tua bila ditetesi eosin, bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi.
- Basofil, plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru jika ditetesi larutan basa, jumlahnya bertambah banyak jika terjadiinfeksi, bersifat fagosit, mengandung heparin, yaitu zat kimia anti penggumpalan.
2) Agranulosit (leukosit tidak bergranula)
- Limfosit, tidak dapat bergerak, berinti satu, ukuran ada yang besar dan ada yang kecil, berfungsi untuk membentuk antibodi.
- Monosit, dapat bergerak seperti Amoeba, mempunyai inti yang bulat atau bulat panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.
Jenis sel darah putih (http://www.easynotecards.com/print_cards/24151) |
c. Sel pembekuan
Di dalam darah terdapat protein (trombin) yang larut dalam plasma darah yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin atau benang-benang. Fibrin ini akan membentuk anyaman dan terisi keping darah, sehingga mengakibatkan penyumbatan dan akhirnya darah bisa membeku.
Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase.
Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin menjadi enzimaktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca2+) di dalam plasma darah. Protrombin adalah senyawa protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah.
Baca juga : Sistem Peredaran Darah Manusia
Cairan darah (plasma darah)
Plasma merupakan cairan yang menyertai sel-sel darah. Plasma ini berwarna kekuning-kuningan. Plasma darah manusia tersusun atas 90% air dan 10% zat-zat terlarut. Beberapa zat tersebut antara lain seperti berikut.
- Zat makanan dan mineral, antara lain glukosa, gliserin, asam amino, asam lemak, kolesterol, dan garam mineral.
- Zat hasil produksi dari sel-sel, antara lain enzim, hormon, dan antibodi.
- Karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen.
- Protein, terdiri atas:
- antiheofilik berfungsi dalam pencegahan terjadinya anemia;
- tTromboplastin berfungsi untuk proses pembekuan darah ketika terluka;
- protrombin yang berperan penting dalam proses pembekuan darah;
- fibrinogen yang juga berperan penting dalam proses pembekuan darah;
- albumin yang berperan menjaga keseimbangan tekanan osmotik darah;
- gammaglobulin berguna dalam pembentukan antibodi.
Itulah postingan kali ini sobat. Semoga bermanfaat. :))
Demikianlah Artikel Fungsi dan Macam-macam Sel Darah
Sekian Informasinya Fungsi dan Macam-macam Sel Darah, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.
Belum ada tanggapan untuk "Fungsi dan Macam-macam Sel Darah"
Posting Komentar